Kamis, 29 Desember 2016

SISTEM MUKOSA

SISTEM MUKOSA

Sistem mukosa merupakan bagian dari sistem imunitas yang penting dan berlawanan dari sistem imunitas yang lain. Sistem imunitas mukosa lebih bersifat menekan imun yang dikarnakan hal-hal berikut mukosa berhubungan langsung dengan lingkungan luar dan berhadapan langsung dengan banyak antigen yang terdiri dari bakteri komensal, antigen makanan dan virus dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan sistem imunitas sistemik.
Antigen-antigen tersebut mungkin dapat dicegah agar tidak menempel mukosa dengan pemingkata oleh iga, berier fisisk dan kimiawi dengan enzim-enzim mukosa. Antigen yang telah menembus mukosa juga dielemininasi dengan reaksi imun yang terjadi diatur oleh sel-sel legurator. Hal ini untuk mencegah respon imun yang berlebihan akhirnya merugikan oleh adanya paparan antigen yang sangat banyak.
Sedangkan sistem imun sistemik bersifat memicu sisitem imun oleh adanya paparan antigen. Sitem  imunitas mukosa menggunakan beberapa paparan  untuk melindungi pejamu dari respon imunitas  yang berlebihan terhadap isi leumen  usus. Mekanisme yang dipakai adalah barier fisisk yang kuat, adanya enzim luminal yang mempengaruhi antigen dari yang alami, adanya sel  regulator sfesifik yang diatur fungsinya oleh jaringan linfoid usus. Dan adanyaproduksi antibodi iga sekrotori yang paling cocok dengan lingkungan usus. Semua mekanisme  ini ditujukan untuk menekan  respon imunitas, kelaainan pada beberapa komponen dapan menyebabkan peradangan atau elergi.
v     Struktur sistem imunologi mukosa
Jaring mukosa ditemukan di saluran nafas bagian atas ,saluran cerna, saluran  genital dan kelenjar mammae . mekanisme produksi terhadap antigen pada mukosa, terdiri dari: membra mukosa yang menutupi mukosa dan enzim adalah pelindung mekanik dan kimiawi  yang sangat kuat, sistem imun mukosa  innate merupakan eliminasi antigen  dengan cara fagositosis  dan lisis sistem imun mukosa adaptif  dimana selain melindungi permukaan mukosa jga melindungi bagian dalam dari masuknya antigen  lingkungan.
 Sistem imun lokal ini merupakan 80% dari  imunosit tubuh pada orang sehat. Sel-sel ini terakumulasi didalam atau transis antara  berbagai  mucosa-Assosiated Lymphoid ttisssue (MALT), bersama-sama membentuk sistem organ linfoid  terbesar pada mamalia.
Sistem imun mukosa mempunyai tiga fungsi utama yaitu;
1.                       melindungi membran mukosa dari invasi dan kolonisasi mikroba berbahaya yang mungkin menembus masuk.
2.                       melindungi pengambilan (uptake) antigen-antigen terdegradasi meliputi protein-protein asing dari makanan yang tercerna, material di udara yang terhirup dan bakteri komensal.
3.                       melindungi berkembangnya respons imun yang berpotensi merugikan terhadap antigen-antigen tersebut bila antigen tersebut mencapai dalam tubuh.
Sehingga disini MALT menyeleksi mekanisme efektor yang sesuai dan mengatur intensitasnya untuk menghindari kerusakan jaringan dan proses imun berlebih. Sistem MALT terlihat sebagai suatu sistem imun kompartemenisasi yang bagus dan fungsi esensialnya berdiri sendiri dari aparatus sistem imun. Secara fungsional, MALT terdiri dari dua komponen yaitu jaringan limfoid mukosa terorganisir dan sistem imunologi mukosa tersebar.
v     Jaringan limfoid mukosa terorganisir  
Jaringan limfoid ini terdiri dari tonsil, Peyer’s patch dan folikel limfoid yang terisolir. Sekitar tenggorok ditemukan 3 golongan tonsil yaitu tonsil palatina, tonsil lingual dan tonsil faringeal atau adenoid yang merupakan cincin jaringan limfoid sekitar faring yang disebut waldeyer’s ring. Limfoid Peyer’s patch merupakan agregat folikel limfoid di mukosa gastrointestinal yang ditemukan di seluruh jejunum dan ileum dan merupakan  tempat prekursor sel B yang dapat melakukan switching untuk memproduksi IgA dan membentuk sel T memori yang selanjutnya bermigrasi ke mukosa distal dan tempat-tempat  nonmukosal.
 Limfosit B dan T yang antigen reaktif tersebut kemudian bermigrasi ke kelenjar limfe mesenterik lalu ke duktus torasikus dan akhirnya ke pembuluh darah. Selanjutnya sel tersebut menuju lamina propria berbagai jaringan mukosa.

v     Sistem imunologi mukosa tersebar
 Sistem imunologi mukosa tersebar terdiri atas limfosit intraepitel dan lamina propria. Limfosit intraepitel ditemukan tersebar difus dalam epitel mukosa dan tidak memiliki struktur yang jelas. Limfosit intraepitel terbanyak adalah sel Y (>90%), yang dapat berupa CD8+ atau CD4 CD8. Lamina propria terletak tepat dibawah epitel dan merupakan struktur yang longgar.
 Fungsi efektor lamina propria adalah sekresi antibodi terutama IgA yang merupakan hasil dari sejumlah besar sel plasma yang memproduksi IgA. Antibodi IgA diangkut ke sel epitel melalui reseptor imunoglobulin polimerik dan selanjutnya disekresikan ke dalam lumen. Lamina propria mengandung banyak sel CD4+ dan CD8+ (CD4+ 2x lebih banyak dari CD8+), juga sel B terbanyak dengan ekspresi IgM dan hanya sebagian kecil dengan ekspresi IgA. Meskipun hanya sedikit jumlah sel B yang ada di lamina propria, tetapi jumlah sel B yang dapat memproduksi IgG dapat ditingkatkan dengan cepat bila diperlukan.









Pustaka pustaka

Mestecky J et al. Mucosal immunology 3er edn.Acafemic Press, san Diego, 2005. https:// childrenallergyclinic. Wordpress.com/2009/05/06/imunoligi-mukosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar